Hasil Kuesioner Mengenai Iklan

8:04:00 PM

     Pada hari Jumat yang lalu, tepatnya pada tanggal 27 Mei 2016, dua orang perwakilan dari kelompok kami menyebar kuesioner yang terdiri dari sepuluh pertanyaan mengenai periklanan. Kuesioner tersebut ditujukan kepada lima puluh wanita yang berasal dari latar belakang berbeda-beda. Alasan mengapa kelompok kami memiih responden hanya yang berjenis kelamin wanita karena wanita dirasa lebih mudah terpengaruh pada iklan.

     Berikut ini adalah sepuluh pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner kami:


1. Apakah anda suka melihat iklan?
2. Apakah anda selektif dalam memilih iklan?
3. Apakah bintang iklan berpengaruh pada minat anda dalam melihat iklan?
4. Apakah anda tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan?
5. Menurut anda apakah iklan di Indonesia cukup kreatif?
6. Dalam membeli sebuah produk, apakah iklan menjadi referensi utama anda?
7. Setujukah anda iklan harus mendidik konsumen?
8. Apakah anda setuju jenis iklan tertentu harus dibatasi jam tayangnya?
9. Apakah anda setuju efek iklan dapat mempengaruhi konsumen?
10. Menurut anda, apakah peran pemerintah memadai dalam mengatur periklanan di Indonesia? 

     Adapun hasil respon kuesioner menunjukkan hasil sebagai berikut:




     Dari hasil yang kami dapatkan, dapat disimpulkan bahwa ketertarikan responden terhadap iklan cukup tinggi. Salah seorang responden kami menyatakan alasan mengapa ia cukup menikmati tayangan iklan adalah karena ia seringkali menjumpai iklan-iklan yang kreatif, menghibur, dan menarik untuk disimak, khususnya iklan yang tayang di televisi. Salah satu iklan televisi yang cukup ia gandrungi adalah iklan dari salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia yang terkenal dengan iklan berserinya yang dibintangi oleh tokoh jin jawa yang kocak dan khas.



     Selain itu, beberapa responden kami juga mengakui keselektifan mereka dalam memilih iklan mana yang ingin mereka simak. Apabila public figure yang membintangi iklan tersebut bukanlah sosok yang diidolakan, maka sebanyak tiga puluh lima responden kami akan segera beralih ke program/channel lain. Hal ini rupanya memiliki pengaruh/efek pada minat responden kami untuk menggunakan produk yang diiklankan oleh public figure idolanya tersebut.
     Meski begitu, tidak selamanya iklan menjadi satu-satunya referensi bagi responden kami ketika hendak membeli suatu produk. Artikel di majalah maupun blog di internet yang berisikan review dari orang lain masih menjadi  referensi utama responden kami sebelum membeli suatu produk.
     Sebanyak empat puluh delapan responden kami juga menyatakan persetujuan mereka bahwa beberapa jenis iklan perlu dibatasi jam tayangnya karena dirasa kurang layak untuk ditonton oleh anak yang masih dibawah umur. Meskipun begitu, sebanyak tiga puluh dua responden kami mengaku sudah cukup puas dengan peran pemerintah dalam mengatur periklanan di Indonesia.



Created by:
Widya Larasati / 150905689
Cathrine Silalahi / 150905705

You Might Also Like

0 comments

Powered by Blogger.