Iklan Indosat Lecehkan Kota Bekasi

2:40:00 PM



Penayangan iklan pada televisi bertujuan untuk memotivasi pembeli dan mempromosikan produk perusahaan. Namun, setiap iklan yang ditayangkan harus mematuhi etika periklanan yang ada, sehingga iklan dapat diterima oleh setiap orang. Contoh kasus iklan yang memiliki efek negatif terhadap masyarakat menurut saya adalah salah satu iklan dari PT Indosat yang memberikan tagline “Liburan ke Aussie lebih mudah daripada liburan ke Bekasi”. 


Iklan ini merupakan promo Indosat mengenai layanan jaringan di luar negeri atau yang biasanya dikenal dengan roaming. Iklan ini memicu reaksi dari sejumlah warga Bekasi, budayawan Bekasi, bahkan Pemkot Bekasi. Warga Bekasi menyatakan bahwa promosi yang dibuat oleh Indosat merupakan bentuk penghinaan terhadap kota Bekasi karena telah melecehkan pemerintah daerah dan menjatuhkan harga diri masyarakat Bekasi. Bagi masyarakat setempat, Bekasi diibaratkan seperti orang tua sehingga mereka menganggap bahwa tidak sepantasnya ada pihak yang melecehkan atau menghina kota tersebut. Berbagai macam cara dilakukan oleh masyarakat Bekasi untuk meluapkan amarahnya terhadap PT Indosat. Mulai dari menghujatnya lewat media sosial Twitter, seperti yang dilakukan oleh pemilik akun @fabioiman "Dear @IndosatMania gak usahlah sok asik dengan flyers sampah yg menjelekkan kota Kami (BEKASI), saya sangat kecewa, sebagai pengguna indosat." hingga melakukan aksi demontrasi di kantor PT Indosat cabang Bekasi. Hal ini juga mendapat kritik yang tajam dari budayawan Bekasi, Komarudin Ibnu Mikam mengatakan bahwa Indosat sangat tendensius dan hanya mencari keuntungan komersial tanpa memperhatikan etika. Walikota Bekasi Rahmat Effendi menilai iklan ini telah menyudutkan Kota Bekasi. Menurutnya, tidak ada dasar ukuran yang menyebutkan bahwa pergi ke Bekasi itu mahal dan sulit. Pemerintah Kota Bekasi menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menyikapi masalah ini, termasuk memberikan sanksi sosial atau tidak terhadap PT Indosat. Namun sisi positif dari permasalahan ini dapat dijadikan introspeksi untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah dan kemajuan kota Bekasi kedepannya.
Pada tanggal 12/01/2015, sejumlah masyarakat melakukan aksi demonstrasi di kantor PT Indosat cabang Bekasi. Demonstrasi dilakukan sebagai wujud protes atas iklan yang dinilai telah melecehkan kota Bekasi. Sekitar pukul 13.00, massa membawa spanduk yang memuat iklan tersebut, lalu massa menuntut Indosat untuk menutup kantor cabang yang berada di Bekasi. Seorang orator mengungkapkan kekecewaannya terhadap Indosat. Mereka merasa bahwa Indosat tidak pernah peduli dengan masalah kependudukan Kota Bekasi, mereka hanya ikut-ikutan membully Kota Bekasi setelah beberapa bulan yang lalu juga terjadi penghinaan terhadap Kota Bekasi berupa meme yang tersebar luas di media sosial. Setelah selesai mengungkapkan kekecewaannya, sang orator menyuruh massa untuk melempari tomat dan telur busuk ke kantor Indosat, serta mencoret-coret logo Indosat. Salah seorang pendemo maju kedepan dan mematahkan kartu SIM Indosat sebagai wujud amarahnya terhadap Indosat. Lalu, massa yang lain turut maju dan membawa berpuluh-puluh kartu perdana Indosat, kemudian membuangnya ke aspal bersamaan dengan spanduk yang mereka bawa, lalu membakarnya. 

 (demo didepan kantor Indosat membawa spanduk)

(logo Indosat dicoret oleh warga Bekasi)
Selain merasa dihina, masyarakat Bekasi juga kawatir bila investasi di wilayah Bekasi akan turun. Namun, saat ini pemer a dampak yang negatif bagi pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi, maka Pemkot tidak segan untuk menempuh jalur hukum. Tapi jika tidak berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi, Pemkot menyerahkan kepada warga untuk memberikan sanksi sosial kepada Indosat. Anggota DRPD Kota Bekasi Ahmad Ustuchri mengungkapkan bahwa Indosat adalah perusahaan yang ketinggalan zaman. “Tren bully Bekasi itu kan sudah lewat. Sekarang Indosat ikut-ikutan, itu namanya ketinggalan zaman. Mereka seperti perusahaan kuno.” kata Ahmad. Maksud dari pernyataannya tersebut adalah, pada bulan Oktober 2014 sebelum iklan Indosat ramai diperbincangkan, beredar bermacam-macam meme yang membully Kota Bekasi dan tersebar luas di sosial media. Namun, Walikota Bekasi Rahmat Effendi menganggap bahwa meme tersebut merupakan pemicu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Bekasi. 








Ahmad Ustuchri mengatakan bahwa tim kreatif Indosat tidak memiliki kreativitas yang bagus. Seharusnya mereka lebih meneliti dan memyeleksi lagi materi iklan yang akan di tayangkan. Untuk menanggapi kasus ini, DPRD akan memanggil pihak Indosat dan meminta pertanggungjawaban di hadapan Dewan. Kepala Humas Indosat Adrian Prasanto meminta maaf kepada setiap elemen masyarakat yang merasa tersinggung atas iklan tersebut. Menurut Adrian, iklan tersebut tidak ditujukan untuk mengina Kota Bekasi. Penggunaan kata “Bekasi” dalam iklan tersebut hanya karena memiliki kesamaan rima pada kata “Aussie”. Selain itu, alasan penggunaan kata “Bekasi” adalah agar iklan lebih mudah diingat oleh masyarakat. Tetapi, Adrian menyadari bahwa iklan tersebut telah menyinggung warga Bekasi. "Jujur kami khilaf di situ," kata Adrian. Saat ini iklan tersebut sudah ditarik oleh Indosat.
            Pihak Indosat mengadakan pertemuan dengan budayawan Bekasi. Pertemuan ini sekaligus bertujuan untuk menyampaikan permohonan maaf atas ikan yang sempat beredar tersebut. Budayawan Bekasi Ibnu Mikam Komarudin mewakili seluruh budayawan Bekasi menerima permintaan maaf dari PT Indosat dengan baik. Pada kesempatan tersebut Ibnu Mikam Komarudin juga menjelaskan tentang keberagaman dan keunikan budaya Kota Bekasi. PT Indosat juga mengapresiasi penjelasan tersebut, sehingga lebih memahami tentang budaya Kota Bekasi.

(Budayawan Bekasi bertemu dengan Pihak Indosat)


You Might Also Like

0 comments

Powered by Blogger.